Terkadang banyak orang mengatakan, bahwa menulis perlu bakat. Menulis itu membutuhkan waktu luang dan suasana tenang. Atau alasan lain yang tak bisa dibuktikan kebenarannya. Padahal jika kita tengok ke belakang, Bung karno misalnya, semua orang Indonesia pastilah mengenal bapak proklamator yang membawa Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan ini. Bung karno bukanlah seorang yang santai berleha-leha dan nyaris tak memiliki waktu luang. Hidup dibawah tekanan dan keluar masuk penjara tapi bisa menghasilkan buku yang tebal yaitu, “Dibawah Bendera Revolusi”. Buku tersebut sangat legendaris dan dibutuhkan sepanjang masa. Menjadi referensi anak-anak negeri bahkan menjadi rujukan bangsa asing yang ingin mengenal lebih dekat perjuangan Indonesia. Nah, kalaulah saat ini saya ditanya, “kenapa saya harus menulis?”, jawabannya pastilah banyak. Akan tetapi yang paling utama dan membuat ruh dalam menulis saya, itu dikarenakan niat yang kuat bahwa menulis adalah bagian dari ibadah. ...
Semua yang dilakukan di dunia akan diminta Pertanggungan jawab.....