Langsung ke konten utama

RAHASIA SUKSES DENGAN BERBAKTI KEPADA ORANGTUA







Oleh: Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Apabila Anda ingin berhasil di dunia dan di akhirat, maka kerjakanlah beberapa pesan berikut ini:

1. Berbicaralah kepada kedua orang tua Anda dengan sopan santun. Jangan pernah berkata: “Ah!” kepada keduanya, jangan pernah menghardik mereka serta berkatalah kepadanya dengan ucapan yang baik.

2. Taatilah selalu kedua orang tua Anda selama tidak dalam kemaksiatan. Sebab, tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah.

3. Berlemah-lembutlah kepada kedua orang tua Anda. Jangan pernah bermuka masam di hadapannya, dan jangan memelototi mereka dengan marah.

4. Jagalah nama baik, kehormatan, beserta harta benda kedua orang tua. Janganlah mengambil sesuatu pun tanpa seizin mereka.

5. Lakukanlah hal-hal yang bisa meringankan pekerjaan orang tua, walaupun ini tanpa diminta oleh mereka. Belikan keperluan mereka dan sungguh-sungguhlah dalam berbakti kepada mereka.

6. Musyawarahkanlah segala urusanmu dengan orang tua, dan mintalah maaf kepada mereka jika terpaksa berselisih pendapat.

7. Bersegeralah memenuhi panggilan orang tua dengan senang dan berseri-seri.

8. Hormatilah sanak kerabat serta teman-teman orang tua, saat masih hidup maupun setelah meninggal.

9. Jangan pernah membantah orang tua, dan janganlah menyalahkan mereka. Jelaskanlah kebenaran dengan cara yang sopan lagi santun.

10. Janganlah pernah membantah perintah mereka dan jangan meninggikan suara Anda di hadapan mereka.
Dengarkanlah ucapan mereka, bersikap santun, dan hormatilah mereka.

11. Bangkitlah jika orang tua menemui Anda, salamilah dan sambutlah mereka dengan sebaik-baiknya.

12. Bantu ibu di rumah dan jangan terlambat membantu pekerjaan ayah.

13. Jangan meninggalkan orang tua jika mereka belum mengizinkan, meskipun untuk urusan penting. Jika terpaksa harus pergi, mintalah maaf kepada mereka dan jagalah hubungan dengan mereka.

14. Janganlah masuk ke kediaman atau kamar orang tua sebelum mendapatkan izin dari keduanya, terutama di waktu istirahat dan sewaktu tidur.

15. Jangan makan sebelum orang tua dan jangan mencela mereka jika berbuat sesuatu yang tidak Anda sukai.

16. Jangan mengutamakan istri dan anak-anak Anda atas orang tua. Selalu meminta restu serta ridha mereka sebelum mengerjakan sesuatu; karena ridha Allah terletak pada  ridha orang tua, dan kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan mereka.

17. Jangan duduk di tempat yang lebih tinggi dari tempat duduk orang tua dan janganlah bersikap congkak di hadapan mereka.

18. Jangan bersikap sombong kepada orang tua meski Anda seorang pejabat tinggi. Jangan ingkari kebaikan mereka dan jangan menyakiti perasaan mereka.

19. Jangan bersikap kikir/bakhil/pelit kepada orang tua. Jangan sampai mereka mengemis kepada Anda, sebab itu kehinaan bagi Anda. Dan Anda akan memperoleh balasan dari anak-anak Anda kelak. Sungguh apa saja yang Anda perbuat kini, maka Anda akan mendapat balasannya di dunia dan akhirat.

20. Seringlah mengunjungi orang tua dan berilah hadiah. Sampaikan rasa terima kasih Anda atas didikan serta jerih payah mereka. Lihat dan ambillah pelajaran dari
anak-anak Anda, yaitu beratnya mendidik mereka.

21. Orang yang paling berhak mendapat penghormatan dari Anda adalah ibu, baru selanjutnya adalah ayah. Ketahuilah, Surga berada di bawah telapak kaki ibu.

22. Jangan menyakiti orang tua dan membuat orang tua
marah, yang dengan itu akan menjadikan diri Anda sengsara di dunia dan akhirat. Dan kelak, anak-anak Anda pun akan memperlakukan Anda sebagaimana Anda memperlakukan kedua orang tua Anda.

23. Apabila Anda hendak meminta sesuatu kepada orang tua, maka bersikaplah dengan lemah lembut, serta jangan lupa untuk berterima kasih kepada mereka. Maafkan dan berlapang dada jika permintaan Anda belum bisa mereka penuhi. Jangan terlalu banyak meminta sesuatu yang hal itu bisa merepotkan dan mengganggu mereka.

24. Apabila Anda mampu, maka bekerjalah dan bantulah kedua orang tua Anda.

25. Orang tua memiliki hak atas Anda, dan istri Anda
juga mempunyai hak atas Anda, maka tunaikanlah masing-masing hak mereka. Jika ada perselisihan, selesaikanlah segera dengan solusi yang terbaik.

26. Jika orang tua dan istri Anda berselisih, bertindaklah bijaksana, berilah masing-masing hadiah istimewa, dan damaikan kedua belah pihak.

27. Kalau terjadi perselisihan tentang urusan perkawinan atau thalaq (talak), maka selesaikanlah ia menurut hukum Islam, karena itu adalah sebaik-baik hukum.

28. Doa orang tua itu, baik atau buruk, dikabulkan oleh Allah. Maka itu berhati-hatilah terhadap doa mereka untuk keburukan.

29. Bersikap sopan-santun kepada orang tua orang lain. Jangan mencaci mereka, sehingga mereka mencaci orang tua Anda. Nabi                         ﷺ bersabda:

مِنَ الْكَبَائِرِ شَتْمُ الرَّجُلِ وَالِدَيْهِ . قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَهَلْ يَشْتِمُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ؟ قَالَ: نَعَمْ، يَسُبُّ أَبَا الرَّجُلِ، فَيَسُبُّ أَبَاهُ، وَيَسُبُّ أُمَّهُ، فَيَسُبُّ أُمَّهُ

Di antara dosa-dosa besar adalah cacian seseorang terhadap kedua orang tuanya.” Para Sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin seseorang mencaci kedua orang tuanya?” Beliau menjelaskan: “Benar. Ia mencaci ayah orang lain, maka orang itu akan mencaci ayahnya. Apabila ia mencaci ibu orang lain, maka orang itu akan mencaci ibunya.”  (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Kunjungilah kedua orang tua Anda, selama mereka masih hidup; dan ziarahilah kubur mereka setelah mereka wafat. Bersedekahlah atas nama mereka, serta berdoalah untuk kebaikan mereka.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا

“Ya Rabbku, ampunilah aku dan juga kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku ketika kecil.”

Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang yang shalih dan shalihah, dan mudah-mudahan anak-anak kita menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah, yang taat kepada Allah
dan Rasul-Nya serta berbakti kepada kedua orang tua.

“...Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin  bagi orang-orang yang
bertakwa."
(QS. Al-Furqân [25]: 74)

“Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat, ya Rabb kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim [14]: 40)

“...Ya Rabbku, berilah aku petunjuk agar aku dapat men-syukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepada-ku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.” (QS. Al-Ahqâf [46]: 15)*

Mudah-mudahan bermanfaat bagi penulis, keluarga, para pembaca dan kaum muslimin.

Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah ﷺ, keluarga, para Sahabatnya, dan para pengikut beliau yang baik sampai hari Kiamat

Sumber:
BIRRUL WALIDAIN (Berbakti Kepada Kedua Orang Tua)
Hlm. 100 - 106
Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafii - Jakarta

http://pustakaimamsyafii.com/birrul-walidain.html

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KLASIFIKASI USAHA BERDASARKAN OMZET DAN ASET

Berikut klasifikasi usaha berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2008 disebutkan 👉🏻 Kategori Usaha Mikro :   ✒memiliki Aset Maks Rp.50jt   ✒  Omzet per tahun          Maks Rp 300 juta. 👉🏻 Kategori Usaha Kecil:   ✒ memiliki Aset antara          Rp.50jt s.d Rp. 500jt  ✒  Omzet per tahunnya          Rp 300 juta s.d Rp 2.5               milyar  👉🏻 Usaha Menengah : ✒ memiliki Aset antara          Rp.500jt s.d Rp. 10 Milyar  ✒  Omzet per tahunnya          Rp 2.5 M s.d Rp 50 milyar 👉🏻 Usaha Besar : ✒ memiliki Aset       Lebih Dari Rp.10 M  ✒  Omzet per tahunnya          Lebih dari Rp 50 milyar

Ramadhan Sebagai Momentum Perubahan

Suatu hari, Aa Gym tak kuasa untuk melemparkan pertanyaan kepada Agung, sang adik yang cacat tapi tetap sabar dan tak pernah mengeluh. “Dik, kata dokter sakitmu sudah parah sekali. Tapi adik kok tidak pernah mengeluh?” Sang adik tersenyum lalu menjawab, “Untuk apa mengeluh? Mengeluh akan membuat orang lain susah. Kalau orang-orang beramal untuk bekal di surga nanti, saya ingin agar kesabaran saya ini bisa menjadi bekal nanti.” Mendengar jawaban itu Aa Gym tersadar. Betapa mulianya hati sang adik. Walaupun cacat pisik yang dideritanya membuat dirinya harus dibopong setiap berangkat kuliah. Itulah titik balik dalam kehidupan aa Gym sehingga bisa seperti sekarang ini. Lain Aa Gym, lain pula Arifin Ilham, pimpinan majelis dzikir yang ribuan jamahnya. Pada tahun 1997 dipatuk ular, dan bisanya sudah merambah ke seluruh tubuh, sehingga banyak Rumah Sakit yang enggan menerima karena sudah kelihatan umurnya tak akan lama lagi. Tapi atas kuasaNya Arifin Ilham dapat lolos dari maut itu. Sej

MEMBINA CHEMISTRY DENGAN ANAK

             Jujur saja, mengenal istilah chemistry ini belum lama banget. Kira-kira 2 atau 3 tahunan lalu, saya melihat tayangan di televisi tentang keluarga Ridwan kamil walikota Bandung saat ini. Di acara tersebut, beliau   mengungkapkan tentang aktivitas  rutin tiap pagi selama 20 menit,  yaitu  berpelukan dengan anak-anaknya. Walaupun anak-anaknya sudah besar, bahkan yang sulung sudah SMA.  Dan setelah ditanya host acara tersebut, kang Emil melakukan kebiasaan tersebut untuk memperat chemistry diantara mereka sebagai orangtua dan anak.                 Lambat laun saya menangkap kalau yang diistilahkan dari kata asing tersebut, semacam ikatan bathin antara orangtua dan anak-anaknya.  Tapi untuk memenuhi rasa kepenasaran saya tanya mbah google  tentang arti dari chemistry tersebut.  Jawabannya sangat mencengangkan karena semula saya anggap kata tersebut adalah istilah dalam ilmu psykologi, ternyata  arti chemistry itu adalah kimia. Kalau diterjemahkan secara liar lagi