Langsung ke konten utama

TERJEREMBAB DALAM KUBANGAN INVESTASI BODONG

Didalam membangun perencanaan keuangan baik sistem konvensional ataupun yang sesuai syariah, selalu disana tersirat Goal keuangan. Sayapun mencoba secara runut akan bagaimana tujuan keuangan di masa yang akan datang. Baik itu kelangsungan pendidikan anak, soal kapan berhaji atau umroh, bisa berqurban tiap tahun sampai kapan harus memiliki rumah.

Sebagai perantau yang masih mengontrak rumah, keinginan memiliki rumah pastilah menjadi sesuatu banget yang diidafm-idamkan. Bahkan orang akan rela mengorbankan dengan cara kredit untuk bisa mencapai hasrat tersebut. Tak peduli itu mengandung riba atau membuat dirinya dipenuhi angsuran tiap bulannya. Tapi saya dan istri tetap berprinsip tak mau harus berhutang dalam bentuk kepemilikan apapun.

Seberapa besar prinsip, ternyata ada yang lebih berkuasa dalam jiwa raga kami. Hasrat syahwat akan dunia yang telah meluluhkan prinsip yang kami bangun. Pada akhir 2011 tepatnya 7 Desember 2011, kami dipertemukan dengan seorang yang cukup lama kami kenal. Mereka sepasang suami istri yang luar biasa sholeh dan sholehah. Itu  setidaknya yang terpikir oleh saya. Pendidikan anak-anaknyapun terjamin, terbukti dengan menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang cukup unggul dan berkualitas.
Kalimat yang terlontar selalu yang berhubungan dengan syariat. Karena terpesona dengan kepribadiannya itulah maka ketika beliau menawarkan peluang investasi saya segera menyanggupinya. Skema investasi dengan sistem syariah yang saya tangkap telah menutup kejernihan berpikir.

Waktu itu saya belum paham secara detail soal istilah-istilah dalam ekonomi syariah. Yang paling familiar adalah tidak adanya istilah bunga karena diganti dengan istilah nisbah atau bagi hasil. Hasil yang didapat sangat fantastis. Dengan investasi 10.000.000 saja, dalam hitungan 6 bulan saya akan bisa mendapatkan rumah impian.

Luar biasa memang.
 Dan kebutaan mata hati seperti ini telah menutup jalan mana yang salah dan mana yang tetap di jalan Allah. Selepas investasi hari-hari diisi dengan angan akan sebuah hasrat yang akan terwujud. Dan didalam masa penantian itu pula, kami membuat plan buat masa depan dan dimulai dari memiliki rumah. Dan dalam masa penantian itu pula kami mulai memutar chanel-chanel radio yang sarat sentuhan rohani. Dan radio Mq Fm lah pilihannya.

Subhanalloh, ternyata ada stasiun radio yang fokus dalam pembentukan karakter islami. Dan hari-haripun sambil nunggu toko kami mencari ilmu dan inspirasi lewat radio ini. Dalam proses inilah perlahan-lahan sang buta hati tersinari cahaya hidayah dan pancaran itu mulai kuat.

Astaghfirullohaladzim, ternyata apa yang saya lakukan adalah sebuah kesalahan yang nyata. Sebuah tirai yang menghalangi arti sebuah "investasi syariah" ternyata hanyalah sebuah angan kosong dan untaian dosa semata. Semakin saya pelajari semakin jelas bahwa intrik ribawi ada disana. Saya mencoba nanya ke orang yang mengajak investasi tersebut, tapi dia tidak bisa berbuat banyak. Karena uang sudah disetorkan dan katanya tidak bisa kembali kecuali menunggu jatuh tempo di bulan juni 2012. Bahkan kabar orang yang mengalokasikan dana tersebut, kabar keberadaannya sangat simpang siur.



Ya Robb, ternyata Kata investasi syariah yang sejatinya bodong ini telah membuatku terlena dalam gegap gempita perbudakan harta.

Dan buat pembaca yang belum pernah terjun ke dunia perinvestasian kehati-hatian sangat perlu. Terutama sekali ilmunya dulu yang harus mumpuni, jangan sampai menyesal di kemudian hari apalagi penyesalan di kala pengadilan manusia seutuhnya di hadapan Sang Maha Hakim Allah Subhanahu wata'ala.

Waktupun terus berlalu dan mendekati tanggal jatuh tempo. Pencairan yang ditunggu para investor ternyata jauh dari impian awal. Pertama kali ketika mendengar diundur bulan depan, para investor masih bersabar. Tapi ternyata kesabaran mereka tak berbanding lurus dengan cita-cita mereka. Karena hari bahagia versi mereka adalah pepesan kosong belaka.

Dari sekian banyak investor, saya tak mau ribut dengan masalah ini. Saya tak bisa mencerca bahkan menghardik seseorang karena masalah ini. Bukan karena saya tidak sayang dengan uang yang diberikan. Terbayang di pelupuk mata bagaimana saya dan istri banting tulang berharap rezeki lebih dari Allah bahkan sampai terkantuk-kantuk sekalipun. Tapi setelah uang terkumpul harus diserahkan pada investasi seperti ini.
Yang membuat saya berdiam diri karena saya merasa ada kilatan cahaya yang merasuk ke dalam jiwa. Yaitu sebuah petuah bahwa inilah akibat sebuah arti keserakahan.

Dengan kejadian itu kami kubur dalam-dalam harapan yang semu ini. Lewat kejadian yang menimpa ini, justru kami lebih banyak belajar betapa Allah masih sayang kepada kami.
Coba seandainya cair, lalu uang tersebut kami makan dan kami buatkan sebuah rumah impian. Apa yang akan kami pertanggungjawabkan di hadapan Nya kelak. Sudahlah ini sebuah pengalaman yang tak ternilai harganya.

Dari kejadian tersebut saya ingin berbagi buat para pembaca bagaimana kita mengenali "Investasi Bodong".

Investasi bodong ini dalam prakteknya hanyalah penipuan terhadap investor atau nasabah. Investasi bodong ini tentu saja merugikan, karena bukan keuntungan yang akan kita dapat, melainkan adalah kerugian karena jeratannya yang membabi buta. Investasi seperti inilah yang tentunya sangat perlu untuk diwaspadai. Apalagi, di era modern ini, jenis investasi semakin berkembang dan semakin berkembang. Bahkan tak segan-segan dengan mencaplok kata Syariah di belakangnya.

Beberapa ciri ciri investasi bodong kalau kita menyadari sebenarnya sudah kelihatan yang diantaranya,tidak jelas badan hukumnya.
Selain itu pula ciri khasnya adalah akhir investasi yang sangat menggiurkan diluar kewajaran. Karena yang saya ikuti ada embel-embel syariah maka istilahnyapun berubah dengan nisbah (bagi hasil) yang Fantastis.

Kegeraman yang ada dan kepalan amarah yang merongrong sekujur jiwa akhirnya bisa dikalahkan tatkala teringat akan Rahman dan Rahimnya Allah. Kekesalan yang memuncak tergantikan dengan rasa syukur, tatkala teringat akan Allah Yang Maha Ghofur.
Seolah ada energi positif untuk segera bangkit dari masalah yang menimpa. Senyumpun terus mengembang karena bunga-bunga cinta sang Khalik telah meluluhkan angkara selama ini.

Dan kejadian ini akan terpatri ke sanubari bagai sebuah Edukasi sepanjang hayat.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KLASIFIKASI USAHA BERDASARKAN OMZET DAN ASET

Berikut klasifikasi usaha berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2008 disebutkan 👉🏻 Kategori Usaha Mikro :   ✒memiliki Aset Maks Rp.50jt   ✒  Omzet per tahun          Maks Rp 300 juta. 👉🏻 Kategori Usaha Kecil:   ✒ memiliki Aset antara          Rp.50jt s.d Rp. 500jt  ✒  Omzet per tahunnya          Rp 300 juta s.d Rp 2.5               milyar  👉🏻 Usaha Menengah : ✒ memiliki Aset antara          Rp.500jt s.d Rp. 10 Milyar  ✒  Omzet per tahunnya          Rp 2.5 M s.d Rp 50 milyar 👉🏻 Usaha Besar : ✒ memiliki Aset       Lebih Dari Rp.10 M  ✒  Omzet per tahunnya          Lebih dari Rp 50 milyar

Ramadhan Sebagai Momentum Perubahan

Suatu hari, Aa Gym tak kuasa untuk melemparkan pertanyaan kepada Agung, sang adik yang cacat tapi tetap sabar dan tak pernah mengeluh. “Dik, kata dokter sakitmu sudah parah sekali. Tapi adik kok tidak pernah mengeluh?” Sang adik tersenyum lalu menjawab, “Untuk apa mengeluh? Mengeluh akan membuat orang lain susah. Kalau orang-orang beramal untuk bekal di surga nanti, saya ingin agar kesabaran saya ini bisa menjadi bekal nanti.” Mendengar jawaban itu Aa Gym tersadar. Betapa mulianya hati sang adik. Walaupun cacat pisik yang dideritanya membuat dirinya harus dibopong setiap berangkat kuliah. Itulah titik balik dalam kehidupan aa Gym sehingga bisa seperti sekarang ini. Lain Aa Gym, lain pula Arifin Ilham, pimpinan majelis dzikir yang ribuan jamahnya. Pada tahun 1997 dipatuk ular, dan bisanya sudah merambah ke seluruh tubuh, sehingga banyak Rumah Sakit yang enggan menerima karena sudah kelihatan umurnya tak akan lama lagi. Tapi atas kuasaNya Arifin Ilham dapat lolos dari maut itu. Sej

MEMBINA CHEMISTRY DENGAN ANAK

             Jujur saja, mengenal istilah chemistry ini belum lama banget. Kira-kira 2 atau 3 tahunan lalu, saya melihat tayangan di televisi tentang keluarga Ridwan kamil walikota Bandung saat ini. Di acara tersebut, beliau   mengungkapkan tentang aktivitas  rutin tiap pagi selama 20 menit,  yaitu  berpelukan dengan anak-anaknya. Walaupun anak-anaknya sudah besar, bahkan yang sulung sudah SMA.  Dan setelah ditanya host acara tersebut, kang Emil melakukan kebiasaan tersebut untuk memperat chemistry diantara mereka sebagai orangtua dan anak.                 Lambat laun saya menangkap kalau yang diistilahkan dari kata asing tersebut, semacam ikatan bathin antara orangtua dan anak-anaknya.  Tapi untuk memenuhi rasa kepenasaran saya tanya mbah google  tentang arti dari chemistry tersebut.  Jawabannya sangat mencengangkan karena semula saya anggap kata tersebut adalah istilah dalam ilmu psykologi, ternyata  arti chemistry itu adalah kimia. Kalau diterjemahkan secara liar lagi