Keterbatasan saya dalam mengelola keuangan, akhirnya terpecahkan setelah ikut work shop tentang Financial Plan yang diadakan MQ FM Bandung, di penghujung tahun 2011. Serasa mendapatkan dunia baru pasca mendapatkan ilmu Financial dari coach Agus Rijal dari masyarakat Insafi (Indonesia Sadar Financial Islami).
Apalagi yang dibahas disini, tentang perencanaan keuangan yang sesuai islam. Oalah... ada gitu Financial Plan Islamic ? Bukannya Financial Plan banyak dipraktekkan di negeri barat? Dan selidik punya selidik, ternyata perencanaan keuangan islami ini sudah berlangsung lama loh. Sejalan dengan datangnya islam itu sendiri.
Silahkan dicek Qs. Al-Isra ayat 26-27, “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithan dan syaithan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
Diperkuat dengan surat Al Furqon ayat 67,”Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
Hebat ya, ternyata sampai pengelolaan keuangan saja sudah diatur dalam Al-quran. Jadi hayo... Financial Plan duluan barat apa islam? Jawab sendiri deh. Tentang hal ini diperluas lagi dari info yang didapatkan dari hadist Nabi, hadistnya cukup panjang biar pada bahasan selanjutnya saya tampilkan. Intinya bahwa ada konsep yang diajarkan Rasulullah tentang pengelolaan keuangan ini, yang menginspirasi guru saya coach Agus Rijal menemukan konsep 3 Sepertiga. Ada 3 pos yang melekat bagi seorang planer yakni, 1) modal kerja, 2) nafkah dan 3) infak atau charity.
Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga perlu perencanaan keuangan, agar dia mengenal bagaimana membelanjakan keuangan. Perkenalkan yang ringan-ringan dulu, seperti belajar menabung, memberi pemahaman tentang murah dan mahal, tentang berhemat, dan tujuan keuangan yang sifatnya ringan.
Saya sendiri selalu mengedukasi Anak-anak dengan hal kecil yang mudah dipahaminya. Ada cerita yang bikin ketawa juga, anak saya beranggapan bahwa kalau tak ada uang cukup ke ATM, masukkan kartu lalu uang dapat diambil. Akhirnya saya ceritakan ke dia, kalau uang tak akan keluar kalau tidak disimpan dulu atau ditabung, emangnya uang turun dari langit. Hehehe
Apalagi yang dibahas disini, tentang perencanaan keuangan yang sesuai islam. Oalah... ada gitu Financial Plan Islamic ? Bukannya Financial Plan banyak dipraktekkan di negeri barat? Dan selidik punya selidik, ternyata perencanaan keuangan islami ini sudah berlangsung lama loh. Sejalan dengan datangnya islam itu sendiri.
Silahkan dicek Qs. Al-Isra ayat 26-27, “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithan dan syaithan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
Diperkuat dengan surat Al Furqon ayat 67,”Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
Hebat ya, ternyata sampai pengelolaan keuangan saja sudah diatur dalam Al-quran. Jadi hayo... Financial Plan duluan barat apa islam? Jawab sendiri deh. Tentang hal ini diperluas lagi dari info yang didapatkan dari hadist Nabi, hadistnya cukup panjang biar pada bahasan selanjutnya saya tampilkan. Intinya bahwa ada konsep yang diajarkan Rasulullah tentang pengelolaan keuangan ini, yang menginspirasi guru saya coach Agus Rijal menemukan konsep 3 Sepertiga. Ada 3 pos yang melekat bagi seorang planer yakni, 1) modal kerja, 2) nafkah dan 3) infak atau charity.
Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga perlu perencanaan keuangan, agar dia mengenal bagaimana membelanjakan keuangan. Perkenalkan yang ringan-ringan dulu, seperti belajar menabung, memberi pemahaman tentang murah dan mahal, tentang berhemat, dan tujuan keuangan yang sifatnya ringan.
Saya sendiri selalu mengedukasi Anak-anak dengan hal kecil yang mudah dipahaminya. Ada cerita yang bikin ketawa juga, anak saya beranggapan bahwa kalau tak ada uang cukup ke ATM, masukkan kartu lalu uang dapat diambil. Akhirnya saya ceritakan ke dia, kalau uang tak akan keluar kalau tidak disimpan dulu atau ditabung, emangnya uang turun dari langit. Hehehe
Komentar
Posting Komentar