Apa yang anda rasakan, ketika di media ada berita tertangkapnya
seorang penjahat ? Dan ternyata nama
penjahat tersebut memiliki arti yang indah dan islami. Tentunya banyak orang berkomentar, “namanya bagus, tapi
tak sesuai dengan kelakuannya”. Lebih miris
kalau pelakunya ada di lingkungan kita,
apalagi salah satu dari anggota keluarga
kita. Tentu menyakitkan bukan ? Padahal
nama dipercaya sebagai hadiah terindah yang dipenuhi doa dari
orang tuanya.
Jadi
apa yang salah dari pemberian nama? Sebetulnya yang salah bukan dari pemberian
namanya, tapi terlebih ke pembentukan anak tersebut menjadi orang yang sesuai
dengan namanya. Ketika orangtua
memberikan nama “Abdullatif”, yang memiliki arti “Hamba Allah Yang Maha lembut”,
maka orang tua harus membimbingnya menjadi
seorang yang berkepribadian lemah lembut dan penyayang. Nama yang bagus bukan hanya mentereng menghiasi KTP, tapi lebih dari itu kalau ternyata orang tua harus pula menjaga nama yang diberikan kepada anaknya, dengan terus membimbingnya agar sesuai harapan.
Dan untuk menyelamatkan anak agar
sesuai namanya, maka dibutuhkan perisai agar terhindar dari pencemaran sebuah nama.
Dan kuncinya terletak dari orangtua yang harus pintar mendeteksi sejak
awal akan pencemaran tersebut.
Pengasuhan sedari bayi hingga masa tamyiz, yakni pandai
memisahkan mana yang baik dan mana yang salah, harus terus dilakukan para orangtua yang memegang
teguh amanah terbesar ini.
Komentar
Posting Komentar