Langsung ke konten utama

Lovely Ramadhan



Bulan penuh berkah, tinggal menghitung hari. Dari ujung gang hingga ke tengah kampung, banyak cara dilakukan, demi menyambut sang tamu agung "RAMADHAN". Ada yang bersih-bersih lingkungan, ada yang mencuci sarana ibadah, ada pula para karang taruna yang sibuk bikin program kegiatan.


Kehangatan yang terpancar, begitu berasa. Sampai iklan di televisipun, diwarnai dengan nuansa ramadhan. Bahkan gara-gara iklan sirup, tahun lalu publik sempat dikagetkan oleh Gisella, gadis nasrani asal Bandung yang menjadi mua'llaf gara-gara iklan sirup di bulan ramadhan.
Dalam iklan tersebut, tersaji bagaimana sebuah kehangatan yang terjalin dalam sebuah keluarga muslim. Dan ini bukan polesan, atau mengada-ada, karena nyatanya ramadhan benar-benar telah melahirkan suasana yang penuh kehangatan, full keakraban, keceriaan dan waktunya berbagi.


 Yang jauh di rantau, rasa rindu untuk hadir di tengah keluarga tercinta menjadi sebuah kebutuhan. Bila sempat dia bisa pulang, tapi kalau tak sempat, akhirnya saling mendoakan dari kejauhan menjadi pilihan. Dan biasanya harapan berkumpul memuncak, hingga tiba waktunya lebaran.


Rasa senang menyambut ramadhan, ternyata sangat disunnahkan.  Bahkan  kita perlu bertanya pada diri sendiri, kalau tak merasa bahagia dalam menyambutnya. Ah... kebangetan rasanya kalau tak suka, karena di bulan ini, pahala dilipat gandakan,  dosa diampuni, rezeki dibarokahkan, dan kehangatan keluarga terasa lebih bermakna. Sayang sekali momen tahunan ini harus berlalu begitu saja.

Dan agar lebih bermakna, lebih baik dari jauh-jauh hari agar kita menyusun hal-hal bermanfaat untuk ramadhan nanti.  Isi waktu puasa kita dengan hal yang lebih berdaya guna dan bernilai pahala plus. Jangan ragu untuk membikin list kegiatan yaumiah, agar ada perbedaan puasa dari tahun ke tahun. Kalau tahun lalu bisa khatam Alquran, mungkin tahun ini dengan menambah hapalan, atau merampungkan tulisan. Kalau tahun lalu, infaqnya kurang tahun ini bisa ditambah lagi.

Selamat Menyambut Ramadhan......

Komentar

  1. Harrah's Cherokee Casino Resort - Mapyro
    HARRAH'S CHEROKEE CASINO RESORT in Cherokee, NC 강원도 출장마사지 at 777 Casino Dr. 25530 US. Find 경상북도 출장샵 reviews 제주도 출장안마 and discounts 청주 출장샵 for AAA/AARP members, seniors, 전라남도 출장안마

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KLASIFIKASI USAHA BERDASARKAN OMZET DAN ASET

Berikut klasifikasi usaha berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2008 disebutkan 👉🏻 Kategori Usaha Mikro :   ✒memiliki Aset Maks Rp.50jt   ✒  Omzet per tahun          Maks Rp 300 juta. 👉🏻 Kategori Usaha Kecil:   ✒ memiliki Aset antara          Rp.50jt s.d Rp. 500jt  ✒  Omzet per tahunnya          Rp 300 juta s.d Rp 2.5               milyar  👉🏻 Usaha Menengah : ✒ memiliki Aset antara          Rp.500jt s.d Rp. 10 Milyar  ✒  Omzet per tahunnya          Rp 2.5 M s.d Rp 50 milyar 👉🏻 Usaha Besar : ✒ memiliki Aset       Lebih Dari Rp.10 M  ✒  Omzet per tahunnya          Lebih dari Rp 50 milyar

MARI BELAJAR KEPADA ANAK

                Orangtua dengan label lebih dewasa, ternyata pada prakteknya banyak sekali  melakukan kesalahan terhadap anak.  Rasa malu untuk mengakui  kesalahan, dan  merasa sok segala tahu dibandingkan manusia kecil yang bernama anak.  Hal seperti ini pula yang sering dialami saya, anda dan mungkin banyak orang tua di seluruh dunia. Sepertinya sikap seperti  itu wajar, karena sebagai orang tua sudah makan asam garam lebih banyak dari anak-anak, demikian salah satu peribahasa yang kita kenal.                 Kalau kita teliti secara seksama ternyata banyak sisi positif yang kita ambil dari pribadi belia sang anak.  Sehingga bagi saya, anak merupakan guru kehidupan. Anak bukan saja subjek penanya, tapi anak juga merupakan  orang yang bisa menjawab pertanyaan orang tua. Walaupun tak sepe...

PUNYA ANAK KOQ TAKUT

 Banyak cara dalam membina hubungan dengan customer. Salah satunya dengan cara ngobrol, sekedar tanya kabar atau cerita tentang keluarga. Seperti yang saya lakukan beberapa hari lalu, bertanya pada seorang pelanggan tentang anak yang selalu dibawa ke toko kami setiap dia belanja. "Pak, anaknya baru satu ya?" Demikian saya membuka pertanyaan. Dan dia langsung nyahut, "iya, satu aja sudah puyeung. Apalagi nambah lagi".  "Hemmm... puyeung kenapa pak ? Bukannya nambah anak nambah rezeki?" Timpal saya dipenuhi rasa penasaran. "Wah.... jajannya yang ga tahan, rewelnya juga minta ampun. Belum lagi buat biaya sekolahnya."  Demikian jawaban sang bapak, sementara anaknya sepertinya tak peduli dengan apa yang dilontarkan sang ayah. Anak tersebut kelihatannya manja benar di pangkuan bapaknya. Saya berpendapat demikian, karena merasa tak cocok saja dengan anak usia 6 atau 7 tahunan tapi masih gelendotan  di pangkuan bapaknya. Ini berdasar kacamata s...