Langsung ke konten utama

NASIHAT SANG GALON KOSONG

Segerombolan anak-anak usia belasan, menyambangi rumah tiap blok dari awal hingga akhir, dengan memukul galon kosong sambil sahut-sahutan berteriak "Sahur.... Sahur.... Sahur...."


Terlihat penghuni rumah menyalakan lampu dapurnya guna mempersiapkan hidangan santap sahur. Tapi sebagian rumah lagi,  ada juga yang bergeming, pulas dalam tidurnya. Sehingga membuat anak-anak mengeraskan bunyinya, hingga penghuni rumah merasa terganggu dan akhirnya bangun.


Entah sejak kapan kebiasaan itu ada, dan di kecamatan Cidahu kabupaten Kuningan  orang setempat menyebutnya "obrog-obrog".
Alat yang dipukulnya pun bermacam-macam, dan galon kosong itu dipadu padan dengan  peralatan bekas lainnya, sehingga terjalin harmony baru.


Seandaianya pasukan obrog-obrog tak lewat, penduduk sekitar akan banyak yang kesiangan sehingga waktu sahur jadi mepet ke imsakiyah. Terlebih yang tidurnya pulas, bisa jadi bablas sampai shubuh.


Itulah Fitrah manusia, yang karena khilafnya selalu harus ada yang menyadarkan. Mending kalau disadarkan langsung bangun, kalau ada yang menyadarkan tapi ngeyel bahkan marah-marah sudah barang tentu kebablasan ke ambang jurang kecelakaan.


Seseorang memiliki kebiasaan makan yang tak teratur, sadar-sadar setelah dokter memvonis asam urat dan kolesterol tinggi. Seorang mahasiswa baru sadar, kalau selama ini belajar berleha-leha setelah waktu ujian hampir dekat. Begitupun banyak orang tua tersadar, kalau kebebasan yang diberikan pada anaknya, harus berujung setelah anaknya terjerumus freesex.


Diantara kita sering pula terdengar ucapan, "Perasaan baru kemarin lebaran, eeee...... sekarang sudah mau Puasa lagi". Yang menyadarkannya juga ga tanggung-tanggung yaitu via iklan sirup dalam nuansa buka puasa di Televisi.


Hemmmm.... Haruskah manusia disadarkan terus ? Padahal sejatinya manusia terlahir harus sadar, bahwa dirinya memang dipilih Allah sebagai khalifah di bumi ini dan beribadah kepada-Nya.
Tugas khalifah adalah mengurus dan merawat bumi dengan segala sistem yang ada didalamnya. Dan sebagai Abid (orang beribadah) bertugas menghambakan diri pada sang Khaliq. Penghambaan ini banyak cara dan pintu untuk meraihnya.


Saudaraku,
Bulan penyadaran sebentar lagi akan menghampiri kita. Allah menyeru manusia untuk sadar dan kembali dengan pertaubatan. Menyadari akan fitrah yang Allah titahkan agar selamat dari jurang kenistaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KLASIFIKASI USAHA BERDASARKAN OMZET DAN ASET

Berikut klasifikasi usaha berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2008 disebutkan 👉🏻 Kategori Usaha Mikro :   ✒memiliki Aset Maks Rp.50jt   ✒  Omzet per tahun          Maks Rp 300 juta. 👉🏻 Kategori Usaha Kecil:   ✒ memiliki Aset antara          Rp.50jt s.d Rp. 500jt  ✒  Omzet per tahunnya          Rp 300 juta s.d Rp 2.5               milyar  👉🏻 Usaha Menengah : ✒ memiliki Aset antara          Rp.500jt s.d Rp. 10 Milyar  ✒  Omzet per tahunnya          Rp 2.5 M s.d Rp 50 milyar 👉🏻 Usaha Besar : ✒ memiliki Aset       Lebih Dari Rp.10 M  ✒  Omzet per tahunnya          Lebih dari Rp 50 milyar

Ramadhan Sebagai Momentum Perubahan

Suatu hari, Aa Gym tak kuasa untuk melemparkan pertanyaan kepada Agung, sang adik yang cacat tapi tetap sabar dan tak pernah mengeluh. “Dik, kata dokter sakitmu sudah parah sekali. Tapi adik kok tidak pernah mengeluh?” Sang adik tersenyum lalu menjawab, “Untuk apa mengeluh? Mengeluh akan membuat orang lain susah. Kalau orang-orang beramal untuk bekal di surga nanti, saya ingin agar kesabaran saya ini bisa menjadi bekal nanti.” Mendengar jawaban itu Aa Gym tersadar. Betapa mulianya hati sang adik. Walaupun cacat pisik yang dideritanya membuat dirinya harus dibopong setiap berangkat kuliah. Itulah titik balik dalam kehidupan aa Gym sehingga bisa seperti sekarang ini. Lain Aa Gym, lain pula Arifin Ilham, pimpinan majelis dzikir yang ribuan jamahnya. Pada tahun 1997 dipatuk ular, dan bisanya sudah merambah ke seluruh tubuh, sehingga banyak Rumah Sakit yang enggan menerima karena sudah kelihatan umurnya tak akan lama lagi. Tapi atas kuasaNya Arifin Ilham dapat lolos dari maut itu. Sej

MEMBINA CHEMISTRY DENGAN ANAK

             Jujur saja, mengenal istilah chemistry ini belum lama banget. Kira-kira 2 atau 3 tahunan lalu, saya melihat tayangan di televisi tentang keluarga Ridwan kamil walikota Bandung saat ini. Di acara tersebut, beliau   mengungkapkan tentang aktivitas  rutin tiap pagi selama 20 menit,  yaitu  berpelukan dengan anak-anaknya. Walaupun anak-anaknya sudah besar, bahkan yang sulung sudah SMA.  Dan setelah ditanya host acara tersebut, kang Emil melakukan kebiasaan tersebut untuk memperat chemistry diantara mereka sebagai orangtua dan anak.                 Lambat laun saya menangkap kalau yang diistilahkan dari kata asing tersebut, semacam ikatan bathin antara orangtua dan anak-anaknya.  Tapi untuk memenuhi rasa kepenasaran saya tanya mbah google  tentang arti dari chemistry tersebut.  Jawabannya sangat mencengangkan karena semula saya anggap kata tersebut adalah istilah dalam ilmu psykologi, ternyata  arti chemistry itu adalah kimia. Kalau diterjemahkan secara liar lagi