Langsung ke konten utama

Tiga Kata Sakti Buat Anak

Tiga Kata Sakti Buat Anak

Pola asuh yang mengedepankan energi positif, maka akan melahirkan generasi yang positif. Menjadi kebanggaan keluarga, lingkungan bahkan negara. Tentu hal ini yang didambakan ayah dan bunda bukan ?

Berbicara energi, sebagaimana Richard W James dalam bukunya Personal Leadership menyebutkan : “Energi adalah kekuatan yang tidak terlihat, yang mampu membantu kita melakukan perubahan, berkembang dan memenuhi keinginan dalam hidup.


 Dalam mendidik anak, ada tiga kata sakti yang memiliki energi positif. Tiga kata ini menjadi sapaan para orangtua yang sebenarnya sedang mentransfer energi positif ke dalam jiwa anak. Tiga kata penuh kasih sayang ini adalah, Pinter, Ganteng, Sholeh.


Gunakan salah satu dari kata itu setiap komunikasi sama anak. "Ganteng, Sholeh yuk ke mesjid bareng-bareng, biar ke surganya bareng-bareng"

Atau, seperti ini, "Cantik, pinter, itu  diluar ada yang minta-minta. Biar ditambah disayang Allah berarti harus dikasih"

Dengan melakukan seperti itu, sebenarnya kita sudah mendoakan. Kata-kata orangtua selalu bermakna doa, sehingga hati-hatilah dalam berucap.

Coba perhatikan anak kita, ketika dia sedang kesal. Biasanya cemberut, menangis, bahkan ada yang sampai guling-guling di tanah. Kalau kita ikutan kesal, bahkan sampai keluar kata yang pantas, apakah bisa membuat dia terdiam? Ternyata TIDAK. Yang ada malah makin menjadi-jadi nangisnya. Tapi sekarang ambil sikap kebalikannya, dekati dia dengan mensejajarkan diri dengannnya, tepuk punggungnya dan katakan Ganteng atau cantik, pinter, Sholeh, maka lihat perubahan dari mimik si anak, dia perlahan-lahan mulai reda kekesalannya.

Teruslah berlatih para orangtua, jangan takut semua yang kita lakukan akan berhadiah pahala dari Allah Azza wajalla.

Wallahualam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KLASIFIKASI USAHA BERDASARKAN OMZET DAN ASET

Berikut klasifikasi usaha berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2008 disebutkan 👉🏻 Kategori Usaha Mikro :   ✒memiliki Aset Maks Rp.50jt   ✒  Omzet per tahun          Maks Rp 300 juta. 👉🏻 Kategori Usaha Kecil:   ✒ memiliki Aset antara          Rp.50jt s.d Rp. 500jt  ✒  Omzet per tahunnya          Rp 300 juta s.d Rp 2.5               milyar  👉🏻 Usaha Menengah : ✒ memiliki Aset antara          Rp.500jt s.d Rp. 10 Milyar  ✒  Omzet per tahunnya          Rp 2.5 M s.d Rp 50 milyar 👉🏻 Usaha Besar : ✒ memiliki Aset       Lebih Dari Rp.10 M  ✒  Omzet per tahunnya          Lebih dari Rp 50 milyar

Ramadhan Sebagai Momentum Perubahan

Suatu hari, Aa Gym tak kuasa untuk melemparkan pertanyaan kepada Agung, sang adik yang cacat tapi tetap sabar dan tak pernah mengeluh. “Dik, kata dokter sakitmu sudah parah sekali. Tapi adik kok tidak pernah mengeluh?” Sang adik tersenyum lalu menjawab, “Untuk apa mengeluh? Mengeluh akan membuat orang lain susah. Kalau orang-orang beramal untuk bekal di surga nanti, saya ingin agar kesabaran saya ini bisa menjadi bekal nanti.” Mendengar jawaban itu Aa Gym tersadar. Betapa mulianya hati sang adik. Walaupun cacat pisik yang dideritanya membuat dirinya harus dibopong setiap berangkat kuliah. Itulah titik balik dalam kehidupan aa Gym sehingga bisa seperti sekarang ini. Lain Aa Gym, lain pula Arifin Ilham, pimpinan majelis dzikir yang ribuan jamahnya. Pada tahun 1997 dipatuk ular, dan bisanya sudah merambah ke seluruh tubuh, sehingga banyak Rumah Sakit yang enggan menerima karena sudah kelihatan umurnya tak akan lama lagi. Tapi atas kuasaNya Arifin Ilham dapat lolos dari maut itu. Sej

MEMBINA CHEMISTRY DENGAN ANAK

             Jujur saja, mengenal istilah chemistry ini belum lama banget. Kira-kira 2 atau 3 tahunan lalu, saya melihat tayangan di televisi tentang keluarga Ridwan kamil walikota Bandung saat ini. Di acara tersebut, beliau   mengungkapkan tentang aktivitas  rutin tiap pagi selama 20 menit,  yaitu  berpelukan dengan anak-anaknya. Walaupun anak-anaknya sudah besar, bahkan yang sulung sudah SMA.  Dan setelah ditanya host acara tersebut, kang Emil melakukan kebiasaan tersebut untuk memperat chemistry diantara mereka sebagai orangtua dan anak.                 Lambat laun saya menangkap kalau yang diistilahkan dari kata asing tersebut, semacam ikatan bathin antara orangtua dan anak-anaknya.  Tapi untuk memenuhi rasa kepenasaran saya tanya mbah google  tentang arti dari chemistry tersebut.  Jawabannya sangat mencengangkan karena semula saya anggap kata tersebut adalah istilah dalam ilmu psykologi, ternyata  arti chemistry itu adalah kimia. Kalau diterjemahkan secara liar lagi